Riset tentang Penguatan Teaching Factory di SMK, Kacabdin Pacitan Raih Gelar Doktor.


LENSANASIONAL.COM | Surabaya — Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Kabupaten Pacitan dan Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Malang, Indiyah Nurhayati, berhasil meraih gelar doktor pada Program Studi S-3 Pendidikan Vokasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa).


Dikukuhkan sebagai lulusan program doktor pada gelaran wisuda ke-114 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu, 2 Juli 2025, di Graha Unesa, Kampus II Lidah Wetan, Surabaya.


Lulus dalam waktu tiga tahun atau enam semester, Indyah Nurhayati mengungkapkan bahwa tantangan utama selama menempuh studi doktoralnya adalah membagi waktu antara tugas akademik dengan tanggung jawabnya sebagai pejabat struktural.


“Sebagai kepala Cabang Dinas, saya memiliki banyak agenda dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Di sisi lain, tugas-tugas kuliah juga menuntut fokus dan komitmen tinggi,” jelasnya. disalin dari laman berita Unesa.ac.id hari kamis, (03/07/2025)


Dengan semangat dan keteguhannya, ia mengangkat topik disertasinya yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, Komunikasi, dan Kolaborasi terhadap Kemampuan Wirausaha dan Teaching Factory Guru SMK di Jawa Timur.”


Wisudawati asal Tulungagung tersebut mengaku memilih topik tersebut karena melihat langsung kondisi teaching factory (TeFa) di sejumlah SMK di wilayah kerjanya yang seharusnya menjadi marwah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) justru kurang berkembang, bahkan ada yang berhenti.


“Padahal TeFa sangat penting untuk membekali siswa dengan pengalaman dan keterampilan industry secara langsung di lingkungan sekolah,” ungkapnya.


Menurutnya, salah satu kunci utama dalam penguatan teaching factory adalah pada kompetensi guru vokasi. Ia berharap hasil penelitiannya dapat diimplementasikan untuk memperkuat kompetensi guru di SMK.


“Semoga hasil penelitian ini menjadi pijakan peningkatan mutu guru TeFa dan penguatan teaching factory di SMK khususnya Jawa Timur,” harapnya.

Sebagai kepala cabang dinas yang membawahi SMA, SMK dan SLB, Indyah Nurhayati menyadari betul urgensi penguatan ekosistem vokasi di daerahnya. Ia menekankan bahwa TeFa tidak sekadar unit produksi, tetapi juga sebagai miniatur industri di sekolah.


“Model pembelajaran TeFa melatih peserta didik di SMK untuk menjadi lulusan yang siap kerja dan siap wirausaha,” pungkasnya (**)


# Di tulis ulang dari laman berita Unesa.ac.id.

Posting Komentar

0 Komentar