LENSANASIONAL.COM | Pacitan - Perform perdana kesempatan malam hari kedua diawali dari Rontek Bregada Fokasi Adi Budaya SMK Negeri Pacitan dengan tema Nawung Krido, yang dikomandoi oleh seorang Kepala sekolah yang telah banyak makan garam di dunia pendidikan Joko Supriyadi
"Nawung Kridha" berasal dari bahasa Sansekerta dan memiliki arti "halus perasaan" atau "mengerti perasaan orang lain". Secara umum, Nawung Kridha merujuk pada kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, serta memiliki hati yang halus dan peka.
Selain itu, "Nawung Kridha" juga bisa diartikan sebagai bersatu dalam tekad, melaksanakan tugas dengan kesungguhan/hati yang bersih, untuk memperoleh kemuliaan, atau bersama-sama melaksanakan tugas dengan satu tekad yang kuat untuk menggapai kemuliaan.
Jadi, "Nawung Kridha" tidak hanya tentang empati, tetapi juga tentang tekad dan usaha bersama untuk mencapai sesuatu yang baik," terang Joko, disela saat mengawal Festival Ronthek Pacitan 2025. Minggu, (06/07/2025)
Sekolah kejuruan selain berperan dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia. Belajar di SMK bukan sekedar mendapatkan ilmu, tapi juga keterampilan hidup saatnya generasi muda berkarya nyata.
"SMK itu tempatnya calon profesional. SMK bisa, SMK hebat. Bersama kita wujudkan generasi siap kerja, santun, mandiri, inovatif," ungkapnya.
Penolakan terhadap budaya asing bukanlah solusi namun sebaliknya, memperkuat budaya sendiri melalui inovasi dan teknologi adalah cara agar budaya tetap lestari. Festival Ronthek Pacitan malam ini merupakan perwujudan karya nyata generasi muda untuk berpartisipasi melestarikan Budaya yang turun-temurun.
Festival Ronthek Pacitan 2025 SMK Negeri Pacitan menyajikan gambaran semangat pengabdian dan perjuangan Bapak Kiyai Umar Syahid yang lebih dikenal sebagai Mbah Umar Tumbu yang patut menjadi teladan.
Lebih lanjut Joko Supriyadi berharap dengan adanya Ronthek, SMK Negeri Pacitan yang mengambil tema "Nawung Kridha" yang mempunyai arti dan makna yang luas dan tidak hanya tentang empati, tetapi juga tentang tekad dan usaha bersama untuk mencapai sesuatu yang baik. Sesuai Spirid dari Mbah Umar Tumbu dalam syiar agama.
Semangat pengabdian dan perjuangan patut menjadi teladan. Kecintaan beliau kepada Allah SWT membuatnya gigih menyebarkan ajaran Islam dengan mendirikan masjid dan pondok pesantren, serta mewakafkan tanahnya untuk didirikan SMKN 1 Donorojo di Kabupaten Pacitan pungkasnya. (Ans)
0 Komentar