Foto : Brigjen TNI Purn. Drs. Aziz Ahmadi, M. Sc.
Prabowo-Gibran
"MENANG SATU PUTARAN"
Oleh : Brigjen TNI Purn. Drs. Aziz Ahmadi, M. Sc.
"WAJIB HUKUMNYA"
(Bagian Pertama Dari Tiga Tulisan)
Kini, lengkap sudah.
Tiga pasang calon (Paslon) Capres/Cawapres, telah mengeluarkan klaim semua. Pada Pilpres 2024 bulan depan, masing-masing telah menyatakan diri bakal menang satu putaran.
Tidak Main-Main
Jauh hari sebelumnya. Klaim menang satu putaran, lebih dulu muncul dari kubu Paslon Nomor 2, Prabowo-Gibran. Menyusul kemudian, klaim yang sama dari kubu Paslon Nomor 1, Anies-Imin.
Klaim terakhir, muncul dari kubu Paslon Nomor 3, Ganjar-Mahfud. Tidak main-main. Klaim disampaikan langsung, oleh Megawati Soekarnoputri - Ketua Umum PDIP, pada peringatan HUT ke 51, PDIP, 10 Januari 2024, beberapa hari lalu.
"Menang satu putaran" bermakna, pada hari pencoblosan - 14 Februari 2024 - sudah ada Paslon Capres/Cawapres yang keluar sebagai pemenang. Artinya, sudah ada Paslon yang meraup suara minimal 50%+1.
Dengan demikian, Pilpres selesai. Tidak berlanjut ke putaran kedua, yang dijadwalkan akan berlangsung pada 26 Juni 2024. Enam bulan yang akan datang.
Secara obyektif banyak hal yang menggembirakan, jika Pilpres hanya berlangsung satu putaran. Konon, dari sisi anggaran akan memberi efek penghematan yang signifikan, terhadap biaya politik yang amat mahal itu.
Tentu yang lebih utama tinjauan dari sisi psikhologi politik massa. Di satu sisi tugas mengawal emosi dan harmoni sosial, terasa selesai atau menjadi jauh lebih ringan.
Sedangkan pada sisi lain - Pilpres yang berlangsung hanya satu putaran - secara dini dapat segera meredakan bahkan menghilangkan, resiko kepala sedhut-senut, akibat persaingan politik berikut segala nuansanya, yang terjadi sejauh ini.
Warga masyarakat merasa plong, telah bisa secara aktif menyalurkan hasrat politik sesuai pilihan nuraninya. Pastinya, *tidak perlu memproduksi pening baru. Menunggu waktu sambil memikirkan, siapa lagi Paslon yang bakal dicoblos, pada putaran kedua nanti.
Asal Bunyi
Sekarang muncul pertanyaan kritis. "Apa dasar/alasan dari setiap (kubu) Paslon, sehingga berani mengklaim menang satu putaran"?
Dasar/alasan itu penting. Di satu sisi untuk menghargai rasionalitas & obyektivitas. Pada sisi lain, untuk menghindari kesan subyektivitas yang berlebihan, ambisius, dan asal bunyi (asbun). Di atas segalanya, tentu secara etis untuk memenuhi tanggung jawab moral, kepada publik.
Sejauh yang bisa dipantau, klaim menang satu putaran dari kubu mereka itu, agaknya memang asbun belaka. Sepertinya, hanya untuk menghibur diri. Boleh jadi, sekedar onani untuk mengusir kegalauan. Mungkin pula, sebuah ikhtiar untuk menghapus mimpi sedih, karena bayang-bayang kekalahan yang makin hari makin nyata & niscaya.
Hal itu, jelas berbeda dengan kubu Paslon Prabowo-Gibran. Ujaran menang satu putaran ini, amat rasional & obyektif. Sangat layak (fit) & patut (proper) untuk dipercaya dan diikuti. Karena semuanya berdasar fakta akurat di lapangan. Diangkat dari hasil survei independen, sejak September 2023.
Eloknya lagi, pekik menang satu putaran tersebut, tidak muncul dari subyektivitas kubu Prabowo-Gibran. Melainkan diinisiasi dan dideklarasikan langsung, oleh salah satu Lembaga Survei yang kredibel, akuntabel dan terkemuka, di negeri ini.
Singkatnya, bukan asal bunyi (asbun). Bukan kaleng-kaleng. Bukan omon-omon. Bukan pula, tong kosong nyaring bunyinya.
Survei membuktikan. Sejak September 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran secara stabil terus menanjak naik, menyentuh angka 40%. Sementara pesaingnya, masih berkutat di kisaran angka 20-an%.
Wajib Hukumnya
Sekarang, bagi kubu Nomor 2 - Prabowo-Gibran, menang satu putaran bukan lagi klaim atau sekedar catatan kecenderungan.
Kini, telah menjadi sebuah kredo sekaligus gerakan. Telah memantik spirit, inisiatif dan kreativitas kubu Prabowo-Gibran, untuk makin merapatkan barisan, mewujudkan continum & elan vita perjuangan.
Bagi seluruh lini dan lapis kubu Nomor 2, menang satu putaran, wajib hukumnya. Inilah gerakan yang harus digelar secara masif, solid, dan militan. Saatnya amat tepat mengerahkan segala sumber daya, untuk menghela visi, misi dan program, agar benar-benar menjadi kenyataan.
Tidak kurang, bahkan lebih dari 10 Lembaga Survei yang kredibel di negeri ini, mewartakan berita gembira yang penuh harapan dan faktual itu.
Dari lembaga survei itu, elektabilitas Prabowo-Gibran, dapat dipetakan, sebagai berikut :
Pertama, beberapa Lembaga Survei mencatat, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah menyentuh angka psikologis untuk menang satu putaran, yakni, 50%.
Kedua, beberapa Lembaga Survei mencatat, trend positif dan stabil kenaikan elektabilitas Paslon Nomor 2, pada kisaran deferensiasi angka antara 43-49%.
Ketiga, Lembaga Survei juga berhasil memotret tingkat soliditas dukungan yang paling tinggi terhadap Paslon Prabowo-Gibran.
(Soliditas pendukung Paslon Nomor 2 paling tinggi, karena hanya 13% yang mungkin berubah pilihan. Sementara pendukung Paslon Nomor 1 sebesar 15% ; dan Paslon Nomor 3 sebesar 20%, sangat mungkin bergeser ke Paslon lain).
Dengan tetap waspada dan terus bekerja, kini saatnya bicara lantang, "suwé mijêt wohing ranti". Prabowo-Gibran, meraih Tropi Kemenangan dalam satu putaran.
Prabowo-Gibran, hanya butuh 7% untuk menang satu putaran. Sementara Paslon lain, butuh 8-10% - hanya untuk bisa memaksakan Pilpres berlangsung dua putaran.
Teruslah bergerak dengan penuh semangat. Seraya tetap sabar, ihlas dan tawakkal. Jangan boros terhadap elektabilitas karena blunder yang tidak perlu. Jangan pula dibiarkan Pilpres 2024 bergulir dua putaran.
#Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran.
■○■○■
Pacitan, 12 Januari 2024
0 Komentar